TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
“Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan”
Disusun
Oleh:
NAMA : YASHINTA
STEVANIE IBON
KELAS : 2ID13
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan selalu menjadi perdebatan dan agenda
penting bagi pemerintah di seluruh dunia, terutama ilmu pengetahuan. Adanya
perubahan ekonomi, sosial dan politik selalu berkaitan dengan masalah-masalah
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
Perang,
keadaan ekonomi, kurangnya lapangan pekerjaan adalah contoh kecil faktor yang
mendorong ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan berkembang lebih
cepat/lambat di suatu negara. Di Indonesia kemiskinan paling dominan meghambat
seseorang untuk memperoleh pendidikan yang layak, meskipun pendidikan wajib 9
tahun sudah serentakkan di Indonesia.
Di tengah kondisi
ekonomi yang tidak stabil, putra-putri indonesia tetap berjuang memperoleh
pendidikan yang baik. Salah satunya Ricky Elson, disebut
sebagai salah satu putra terbaik Indonesia dengan reputasi dunia. Di Jepang,
prestasi Ricky sebagai pengembang mobil listrik, sangat dihargai. Ia menduduki
jabatan penting, sebagai kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Permanen Magnet Motor dan Generator NIDEC Coorporation, Kyoto, Jepang. Kini,
Malaysia pun siap memberi tawaran menggiurkan namun di Indonesia karyanya belum
juga di hargai ijin yang tak kunjung datang membuat Ricky Elson mematenkan
karyanya di Jepang. Adakkah terkaitannya dengan ilmu pengetahuan yang belum
merata atau belum majunya teknologi
Indonesia dibandingkan Jepang, atau kemiskinan yang membelenggu Indonesia
dengan kasus ini? Hal ini akan saya analisis di bab 3 pada makalah “Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada
karya tulis ilmiah yang berjudul “Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan”
terdapat 5 pokok rumusan, yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan?
2. Apa
yang dimaksud dengan
teknologi?
3. Apa
yang dimaksud keterkaitan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai?
4. Apa
yang disebut dengan kemiskinan?
5. Bagaimana
analisis mengenai kasus
Ricky Elson pengembang mobil listrik yang kurang di hargai di Indonesia?
1.2
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang terdapat pada karya tulis
ilmiah yang berjudul “Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan” hanya pada kendala
waktu dan referensi yang akan digunakan untuk pembuatan karya tulis ilmiah
terutama apabila mengambil referensi
dari internet dan harus mengacu ke SAP yang telah dibuat oleh pihak
kampus Gunadharma.
1.3
Tujuan Penulisan Karya Tulis
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dasar.
2.
Untuk mengetahui definisi ilmu pengetahuan
.
3.
Untuk mengetahui definisi teknologi.
4.
Untuk mengetahui keterkaitan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan nilai.
5.
Untuk mengetahui definisi kemiskinan.
6.
Untuk menjelaskan analisis saya mengenai
kasus Ricky Elson pengembang mobil
listrik yang kurang di hargai di Indonesia.
BAB II
Teori
2.1
Ilmu Pengetahuan
Pengertian pengetahuan
menurut Aristoteles merupakan
pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat meransang budi. Menurut Decaryes
ilmu pengetahuan merupakan serba budi. Banyaknya teori dan pendapat tenteang
pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu definisi ilmu pengetahuan akan
mengalami kesulitan. Sebab, membuat suatu definisi ilmu pengetahuan mengalami
keseragaman pendapat dan hanya akan terperangkap dalam tautologis (pengulangan
tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme atau mubazir saja.
Langkah-langkah dalam
memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan.
Dimulai dengan pengamatan, menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara
berfikir analitis, sintesis, induktif, dan deduktif. Yang terakhir adalah
pengujian kesimpulan.
4 hal sikap
yang ilmiah dalam ilmu pengetahuan adalah:
a.
Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih
sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
b.
Selektif artinya mengadakan pemilihan
terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan
mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c.
Kepercayaan yang layak terhadap
kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang
dipergunakan untuk mencapai ilmu.
d.
Merasa pasti bahwa setiap pendapat,
teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka
untuk dibuktikan kembali.
2.2 Teknologi
Teknologi sebagai suatu
seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi. Secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis , tetapi secara luas
juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan sehingga
teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.
Fenomena
teknik pada masyarakat menurut Sastrapratedja (1980), memiliki ciri sebagai
berikut:
a. Rasionalitas
artinya tidakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncankan
dengan perhitungan rasional.
b. Artifisialitas
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c. Otomatisme
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
d. Teknis
berkembang pada suatu kebudayaan.
e. Monisme
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
f. Universalisme
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
g. Otonomi
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi tepat guna
sering tidak berdaya menghadapi teknologi Barat, yang sering masuk ditunggangi
oleh segelintir orang atau kelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi
Barat tersebut adalah:
a.
Serba intensif dalam segala hal seperi
modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain sehingga lebih akrab dengan kaum
elit daripada buruh.
b.
Dalam struktur sosial, teknologi barat
bersifat melestarikan sifat keergantungan.
c.
Kosmologi teknologi Barat adalah
menggangap dirinya sebaai pusat yang feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan
secara linier, memahami realitas secara terpisah dan berpandangan manusia
sebagai tuan atau mengambil jarak jauh.
2.3 Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
Kaitan
ilmu dan teknologi dengan nilai atau moral, berasal dari ekses penerapan ilmu
dan teknologi sendiri. Dalam hal ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan:
1. Golongan yang menyatakan teknologi bersifat
netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun aksiologis. Golongan
ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga
nilai-nilai kemanusiaan lainya dikorbankan demi teknologi.
2.
Golongan
yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam
batas-batas metafisik keilmuwan sedangkan dalam penggunaan dan penelitian harus
berlandaskan pada asas-asas moral atau nilai-nilai.. Golongan ini berasumsi
bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila teknologi itu
disalahgunakan.
2.4 Kemiskinan
Kemiskinan dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, dipengaruhi 3 hal yaitu persepsi manusia terhadap
kebutuhan pokok yang diperlukan, posisi manusia dalam lingkungan sekitar dan
kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Mereka yang hidup di garis kemiskinan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Tidak memiliki faktor produksi sendiri
seperti tanah, modal, keterampilan, dsn.
b.
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
c.
Tingkat pendidikan rendah.
d.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas.
e.
Banyak yang hidup di kota berusia muda,
dan tidak mempunyai keterampilan.
Fungsi
kemiskinan:
1.
Fungsi ekonomi sebagai penyedia untuk
pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan
memanfaatkan barang bekas.
2.
Fungsi sosial menimbulkan altruisme dan
perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran
kemajuan bagi kelas lain dan meransang munculnya badan amal.
3.
Fungsi kultural sebagai sumber inspirasi
kebijaksanaan tenokrat dan sumber
inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya slaing mengayomi antar sesama
manusia.
4.
Fungsi politik berfungsi sebagai
kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok
lain.
BAB III
Analisis
3.1 Analisis terhadap kasus
Bedasarkan teori dan realita yang
terjadi kasus Ricky
Elson pengembang mobil listrik yang kurang di hargai di Indonesia disebabkan
kurangnya pemerintah memperhatikan teknologi yang berkembang di Indonesia.
Selain itu sumber daya manusia dan kurangnya teknologi saat uji emisi mungkin
juga menjadi faktor utama.
Seharusnya
pemerintah Indonesia lebih memperhatikan teknologi apalagi buatan anak bangsa
sendiri karna tidak selamanya teknologi barat bisa sepenuhnya di pakai dan
diterapkan di Indonesia, perbedaaan cuaca, kondisi juga harus di perhatikan,
belum tentu buatan anak Indonesia itu jelek.
Casinos Nearby Casino York - MapyRO
BalasHapusFind Casinos 보령 출장마사지 Nearby Casino York - See all 639 Casino Way 안동 출장마사지 reviews, photos, videos and 파주 출장샵 more. Find your nearest 대구광역 출장샵 casino 부산광역 출장마사지 at MapyRO.