Kamis, 27 Oktober 2016

Analisa penulisan jurnal



Analisis Penulisan Jurnal
OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM
Oleh
Nyoman Martha Adiwikanta, Ni Ketut Kertiasih
Jurusan Manajemen Informatika, FTK, UNDIKSHA

1.      Font pada jurnal ini adalah Times New Roman dengan ukuran huruf 11.
2.      Jurnal ini terdiri dari 8 lembar halaman.
3.      Judul pada jurnal ini menggunakan huruf kapital dan center paragraph.
4.      Dibawah judul tertera nama penulis jurnal beserta keterangan jurusan, fakultas dan universitas penulis jurnal.
5.      Judul pada jurnal ini terdiri dari 6 variabel yaitu optimalisasi, pemecahan masalah, transportasi, NWC,INSPEKSI dan VAM.
6.      Jurnal ini terdiri dari 6 bab  yaitu, pendahuluan,  metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup dan daftar  pustaka.
7.      Pembukaan jurnal diawali abstrak yang terdiri dari dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (merupakan terjemahan dari abstrak bahasa indonesia).
8.      Judul abstrak menggunakan font Times New Roman yang di tebalkan hurufnya (bold) dan center paragraph
9.      Judul setiap bab menggunakan huruf kapital dan font Times New Roman yang di tebalkan hurufnya (bold) dan diberi nomor.
10.  Isi abstrak yang menggunakan bahasa Indonesia  menggunakan font yang dimiringkan hurufnya (italic) pada setiap kata berbahasa lain selain bahasa Indonesia.
11.  Menggunakan 3 kata kunci pada bab abstrak yaitu Optimalisasi, NWC, INPEKSI dan VAM yang dimuat pada keterangan kata-kata kunci.
12.  Menggunakan header nomor ISSN 0216-3241 dan nomor halaman yang dimulai dari 83 dimulai dari halaman abstrak sampai bab daftar pustaka dengan font Times New Roman dengan ukuran huruf 11.
13.  Nomor ISSN 0216-3241 terletak pada sisi kiri header dan nomor halaman terdapat pada sisi kanan header pada semua halaman terkecuali halaman 83 dan halaman 84 yang menggunakan Nomor ISSN 0216-3241 pada sisi kanan dan nomor halaman pada sisi kiri header.
14.  Menggunakan footer dengan judul ---------- Optimalisasi Pemecahan Masalah ..........( N.M. Adiwikanta & N.K. Kertiasih) pada halaman 83, 85, 87 dan  89 dengan  font Times New Roman dengan ukuran huruf 11.
15.  Menggunakan footer judul ----------JPTK, UNDIKSHA, Vol. 10, No. 2, Juli 2013 : 83 – 90 pada halaman 84, 86, 88, dan 90 dengan font Times New Roman dengan ukuran huruf 11.
16.  Daftar pustaka menggunakan 3 buku.
17.  Menggunakan keterangan gambar   yang teletak pada bagian bawah gambar dengan font Times New Roman dan ukuran huruf 11 yang menggunakan align center paragraph.
18.  Menggunakan align justify paragraph yaitu rata kanan-kiri pada seluruh isi jurnal.
19.  Menggunakan align text left yaitu fokus berada dipojok kiri kertas pada judul setiap bab.
20.  Menggunakan line spacing 1,5 cm pada seluruh isi bab.
21.  Menggunakan line spacing 1 cm pada isi bab abstraksi.
22.  Bab abstrak terdiri dari satu paragrafdengan dua bahasa sehingga totalnya menjadi dua.
23.  Bab Pendahuluan terdiri dari 4 paragraf.
24.  Bab Metode Penelitian terdiri dan satu paragraf pembuka dan lima sub bab.
25.  Setiap sub bab pada bab metode penelitian terdiri dari satu paragraf.
26.  Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua sub bab yaitu hasil penelitian dan pembahasan.
27.  Sub bab hasil penelitian terdiri dari 3 paragraf.
28.  Sub bab pembahasan terdiri dari 4 paragraf.
29.  Bab Simpulan terdiri dari 2 paragraf.
30.  Lebar margin sisi atas dan bawah kertas ukuran marginnya sama lebar.
31.  Terdapat jarak antara gambar pertama dan keterangan ± 1 cm.
32.  Terdapat jarak antara gambar ketiga dan keterangan ± 1 cm.

Sumber Jurnal yang dianalisis:

Rabu, 28 September 2016

RUMUSAN MASALAH ILMIAH



RUMUSAN MASALAH ILMIAH  
Pengertian rumusan masalah ilmiah
Pengertian rumusan masalah adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan secara jelas dan padat mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah didasari oleh 5W+1H (what,who,when,why dan how) dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.

Tujuan rumusan masalah ilmiah
·        Mencari sesuatu dalam kerangka pemuasan akademis seseorang
·        Memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yg baru
·        Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya
·        Memenuhi keinginan sosial\
·        Menyediakan sesuatu yang bermanfaat

Definisi perumusan masalahmenurut para ahli, diantaranya:
Menurut Pariata Westra (1981:263) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
Menurut Sutrisno Hadi (1973:3) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”.

Hal-hal  yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah ilmiah
a.       Dirumuskan secara jelas bedasarkan masalah ilmiah yang diteliti,  mudah dipahami dan dimengerti.
b.      Menggunakan kalimat tanya 5W+1H   (what,who,when,why dan how)   dengan mengajukan
alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah ilmiah.
c.       Dapat diuji secara empiris bedasarkan masalah ilmiah yang ada.
d.      Menggandung deskripsi tentang fakta yang ada dan keadaan yang diinginkan
e.       Disusun dalam bahasa yang baik dan benar.
f.       Jelas melingkupi ruang lingkup masalah ilmiah yang diteliti.  
g.      Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Fungsi perumusan masalah
a.      Sebagai faktor pendorong  dan penyebab suatu kegiatan penelitian maslah ilmiah dapat dilakukan.
b.      Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian.
c.   Sebagai penentu  jenis data  yang relevan untuk memudahkan memecahkan masalah ilmiah yang ada.
d.  Memipermudah di dalam menentukan populasi dan sampel penelitian masalah ilmiah.

Kriteria-kriteria Perumusan Masalah
1.   Berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif yang menghubungkan dua atau lebih faktor masalah ilmiah yang berkaitan.
2.   Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah ilmiah yang ada.
3.   Perumusan masalah hendaknya dirumuskan  menanyakan data fakta aktual, sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula, dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia.

Model Perumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation suatu gejala, Loncoln dan Guba sebagaimana yang dikutip Muhadjir,[1][13] membagi model rumusan masalah secara umum dalam tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif.
1.   Rumusan masalah deskriptif
Merupakan suatu rumusan masalah yang digunakan peneliti untuk mengeksplorasi  masalah ilimiah yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2.  Rumusan masalah komparatif
Merupakan rumusan masalah yang digunakan peneliti untuk membandingkan antara faktor atau hal-hal yang berkaintan dengan masalah ilmiah satu dibandingkan dengan yang lain.
3.  Rumusan masalah assosiatif
Merupakan hubungan rumusan masalah yang digunakan peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.

 Analisis Perumusan Masalah
1.      Apakah rumusan masalah tesebut telah menghubungkan dua atau lebih faktor? Jika ya, apakah dirumuskan secara proporsional ataukah dalam bentuk diskusi atau gabungan kedua-duanya?
2.      Apakah rumusan masalah itu dipisahkan dari tujuan penelitian? Jika ya, apakah hanya terdapat rumusan masalah atau dicampuradukkan dengan memtode penelitian? Jika disatukan dengan tujuan penelitian, apakah masalah dipandang sama dengan tujuan penelitian ataukah tujuan penelitian dimaksudkan untuk memecahkan masalah? Apakah rumusan masalah yang disatukan dengan tujuan penelitian, pada “masalah penelitian” dibahas juga metode penelitianya?
3.      Apakah uraianya dalam bentuk deskriptif saja atau deskriptif disertai pertanyaan penelitian, ataukah dalam bentuk pertanyaan penelitian saja?
4.      Apakah uraian masalah dipaparkan secara khusus sehingga telah dapat memenuhi criteria “inklusi-ekslusi” ataukah masih demikian umumnya sehingga criteria itu tidak terpenuhi?
5.      Apakah kata “hipotesis kerja” dinyatakan secara eksplisit berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya dinyatakan secara implicit?
6.      Apakah secara tegas pembatasan studi dinyatakan dengan istilah ”fokus” secara eksplist atau tidak, dan apakah fokus itu merupakan masalah?
Sumber: